Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi (pakai batik) saat meninjau TPS Pasar Santiong, Kamis (2/11/2023)/(Foto : Ist)
CIMAHI,FORMASNEWS.COM- Permasalahan sampah menjadi salah satu fokus Pemerintah Daerah Kota (Pemkot) Cimahi semenjak kejadian kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti 22 Agustus 2023 lalu.
Berbagai strategi telah dilakukan Pemkot Cimahi untuk mengatasi permasalahan sampah , salah satunya melakukan upscale tiga Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) menjadi TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Tiga TPS itu, adalah TPS Pasar Atas, TPS Leuwigoong dan TPS Cibeber.
Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi saat meninjau TPS Pasar Atas dan Santiong, Kamis (2/11/2023) mengatakan, situasi di lapangan terkait sampah di Kota Cimahi dengan jumlah penduduk 566.537 jiwa, sampah yang dihasilkan setiap harinya mencapai 226 ton.
Sedangkan kapasitas tampung TPA Sarimukti, pasca kebakaran untuk Kota Cimahi setiap harinya 120 ton. Artinya Kota Cimahi harus mengelola sampahnya secara mandiri sebanyak 106 ton per hari, padahal awalnya sekitar 56 ton karena jatah Kota Cimahi di TPA Sarimukti setiap harinya 176 ton,” ujarnya.
Untuk menyiasatinya Pemkot Cimahi harus melakukan beberapa strategi, di antaranya melakukan pilah sampah dari sumber dengan gerakan Grak Ompimpah (Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah). Selain itu juga, melakukan optimalisasi pengolahan kompos di warga serta sampah anorganik yang high value telah dapat dijual ke Bank Sampah, pemulung dan bandar rongsok.
“Saat ini Cimahi memiliki 17 TPS, TPS 3R ada enam lokasi serta satu Bank Sampah Induk. Selain dengan pilah sampah dari sumber, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi juga melakukan upscale di tiga TPS menjadi TPS 3R Di TPS 3R dengan melakukan pengolahan menggunakan tekhnologi yaitu menggunakan mesin gibrig dan mesin crusher ata pencacah anorganik,” tuturnya.
Di TPS sampah akan dipilah lebih lanjut, sampah organik akan dicacah dan dijadikan pakan magot, sedangkan plastik low value akan dicacah menjadi RDF yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti batu bara. Dengan pendekatan tersebut Pemkot Cimahi mampu menangani kurang lebih 77 ton sampah per hari, sementara sisanya masih dikirim ke TPA Sarimukti.
Lebih lanjut Dicky menyatakan, dioperasikan TPST Santiong dan TPST Lebak Saat yang merupakan bantuan melalui program ISWMP dari kementerian PUPR, maka tahun 2024 Kota Cimahi akan mampu mengolah sisa sampah sebesar 50 ton per hari yang belum dapat ditangani secara mandiri.
“Dengan luas TPST Santiong yang mencapai setengah hektar dan berkapasitas tampung sampah 50 ton setiap harinya, Kota Cimahi akan mampu mengelola sampahnya sendiri. Untuk itu, ke depan Kota Cimahi tidak akan bergantung lagi ke TPA, Untuk pengelolaan sampah, akan selesai di Kota Cimahi. Insya Allah target tahun 2025, Cimahi dapat mencapai Zero to landfill, tidak memerlukan TPA lagi,” tegas Pj.Walikotota. (Red)
bank bjb Raih Penghargaan Indeks Integritas Bisnis Lestari dari Transparency International Indonesia dan TEMPO
bank bjb Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan 2025, Melalui Sustainability Bond
bank bjb Tandatangani Nota Kesepahaman, Pemanfaatan Produk dan Layanan Sucofindo
PT DAHANA Akan Hadiri Pameran Konstruksi Indonesia 2024
Rapat Kerja Bersama Dinas KUKM, Komisi B Dorong Pengembangan UMKM Berkarakter Bandung
Komisi II DPRD Jabar Dorong Kesejahteraan Pelaku Pertanian
Dukung The Papandayan Jazz Fest 2024, bjb Siapkan Program Nabung dan Diskon Dapatkan Tiketnya
Bank bjb Tawarkan ORI026 Dengan Imbal Hasil Hingga 6,4%
Jaga Pelayanan Nasabah, bjb Raih Penghargaan ICustomer Service Quality Award 2024
bank bjb Raih Penghargaan, di Ajang Road to CNBC Indonesia Awards 2024
Komisi A DPRD Kota Bandung, Mamfaatkan Regulasi JPO Bisa Hasilkan PAD
Bapenda Kabupaten Bogor Lakukan Pelayanan Pajak Online
PPKM Darurat Diperpanjang, Pemkot Berikan Relaksasi Sejumlah Kebijakan
Kolabor-Aksi Kemenparekraf dengan Sepuluh Kepala Daerah
Bupati Purwakarta Ikuti Arahan Presiden, untuk Bendung Lonjakan Kasus Covid-19
Copyright ©2017 FormasNews.com - Bersatu Membangun Bangsa