Anggota DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady. (Foto : Ist).
CIREBON, FORMASNEWS.COM – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Daddy Rohanady mengatakan, kasus Covid-19 yang saat ini semakin menghawatirkan, selain masyarakat juga tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar. Pemerintah Provinsi Jabar, harus segera melakukan langkah uapaya yang lebih cepat untuk penanggulanganya, agar tidak lebih parah seperti yang terjadi di India.
“Apalagi dengan masuknya varian delta dari India dengan nama kode B.1.617, sejumlah warga yang terkonfirmasi positif di Jabar hingga selasa (13/07/2021), mencapai 459.949 orang dengan kasus baru sebanyak 7.842, total yang meninggal 6.616 dengan kasus baru sebanyak 175 orang. Salah satu yang terparah, terjadi di Kabupaten Cirebon dengan jumlah yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.583 orang,” ujarnya, Jumat (16/07/2021).
Dikatakan Daddy, di Kabupaten Cirebon dari 40 kecamatan yang ada, 35 Kecamatan tergolong zona merah. Dari jumlah 35 Kecamaan, ada 3 Kecamatan dengan jumlah terkonfirmasi terbanyak, yakni Kecamatan Sumber 270 orang, Talun 255 orang, dan Plumbon 167 orang. Termasuk, di Kabupaten Cirebon ini juga banyak tenaga Nakes yang terpapar Covid-19.
Untuk itu, dengan jumlah terpapar positif yang terus bertambah, perlu diambil langkah-langkah penanggulangan secepatnya. Beberapa daerah sudah menambah ruang rawat khusus untuk pasien Covid-19. Langkah-langkah tersebut dilakukan karena naiknya secara pesat jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19.
“Saya khawatirkan kurangnya pasokan obat-obatan, APD dan Tabung Oksigen berserta isinya yang makin sedikit. Masalahnya bukan hanya pada ketersediaan ruangan. Tetapi banyak yang harus dipenuhi, semisal obat-obatan, APD, dan oksigen termasuk tabungnya yang belakangan ini ramai diperbincangkan karena terjadinya kelangkaan pasokan oksigen,” tuturnya.
Selain itu juga, ada yang tidak kalah penting adalah para Nakes juga harus diperhatikan. Mereka telah bekerja siang dan malam menghadapi pandemi Covid-19 selama setahun lebih. Mereka juga manusia yang bisa kelelahan sehingga tingkat imunnya menurun.
“Makan itu, para nakes banyak pula yang terpapar, bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia. Akhirnya, tak heran jika cukup banyak IGD Rumah Sakit yang menolak pasien baru karena pasien yang ada saja belum tertangani secara optimal,” tambah Daddy.
Lebih lanjut Daddy menyatakana, terlepas adanya pro dan kontra soal kebijakan yang diambil dalam penanganan pandemi Covid-19, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak warga yang meninggal dunia. Lahan yang disediakan beberapa daerah untuk tempat pemakaman umum khusus Covud-19 juga masih kurang. Sehingga, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi Jabar, lakukan secepatnya dalam penanggulangan kausus Covid-19 yang sekarang ini menghawatirkan. (Rls/Yat)
IKWI Jabar dan Kimia Farma Gelar Kesehatan Gratis
PT PNM Area Ciamis 3, Lakukan Sosialisasi Temu Usaha Nasabah Mekaar
Dukung Ekonomi Hijau, bank bjb Tawarkan Sukuk Pemerintah ST011
bank bjb Gelar Grand Final Young Entrepreneur Success Zone 2023
Dukung Sektor Perumahan, bank bjb Tandatangani PKS KPR 27 Pengembang
bank bjb Raih Best Regional Bank, CNBC Indonesia Awards 2023
Gerakan Pangan Murah, Cabai Rawit Rp70 Ribu per Kilogram
Kembangkan Bisnis Konveksi Kaos, Pemkot Bandung Bakal Gelar Pelatihan
Pempek Rama: 35 Tahun Sukses Goyang Lidah Orang Bandung
Festival Kuliner Kenamaan, Kembali Gelar di Kota Bandung
Komisi A DPRD Kota Bandung, Mamfaatkan Regulasi JPO Bisa Hasilkan PAD
Bapenda Kabupaten Bogor Lakukan Pelayanan Pajak Online
PPKM Darurat Diperpanjang, Pemkot Berikan Relaksasi Sejumlah Kebijakan
Kolabor-Aksi Kemenparekraf dengan Sepuluh Kepala Daerah
Bupati Purwakarta Ikuti Arahan Presiden, untuk Bendung Lonjakan Kasus Covid-19
Copyright ©2017 FormasNews.com - Bersatu Membangun Bangsa