Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi usai. (Foto. SONY)
SUBANG, FORMASNEWS.COM-Seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang terlibat dalam tim percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Subang, melakukan evaluasi hasil kinerjanya selama triwulan ketiga.
Kegiatan itu, untuk menentukan langkah-langkah guna menyempurnakan dan menentukan program kerja untuk tahun 2025.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang dr. Maxi usai melaksanakan rapat koordinasi, menyampaikan pada dasarnya hasil kerja percepatan penanggulangan stunting di triwulan ketiga di Kabupaten Subang, mengalami penurunan secara signifikan.
“Secara umum, penanganan stunting selama triwulan ini mengalami penurunan secara signifikan, dan rapat evaluasi oleh BP4D Kabupaten Subang untuk menentukan langkah percepatan penanganan stunting di tahun 2025,” ungkap dr. Maxi, Rabu (20/11/2024)
Dikatakan Kadinkes, Kabupaten Subang, dari bulan penimbangan balita yang paling akhir, Agustus 2024. Balita yang masih stunting di Kabupaten Subang, sebesar 1,60 persen, atau sekitar 1350 balita.
“Dari 1350 balita yang terkena stunting, preevalensinya berada di Kecamatan Compreng Desa Palasari Kecamatan Ciater,. Tetapi secara jumlah terbanyak itu berada di Kecamatan Subang Kota, atau Puskesmas Cikalapa, sebanyak 135 orang, ” katanya.
Kenapa paling banyak, karena penduduk di Kecamatan Subang itu padat, sedangkan Palasari Ciater itu, penduduknya tidak banyak.
Laporan yang disampaikan hari ini kata Maxi, berdasarkan hasil survei elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), sementara itu untuk hasil survei yang dilakukan oleh SSGI, masih berlangsung hingga 6 Desember 2024 nanti.
“SSGI masih melakukan survai, yang dilaksanakan sejak tanggal 6 November sampai dengan 6 Desember 2024, dengan jumlah 9 orang surveyor yang masih melakukan survei di lapangan,” tegas Maxi.
Lebih lanjut Maxi menambahkan, survei yang SSGI dilakukan, dengan menggunakan sample anak di 80 Desa, dari 30 Kecamatan, masing-masing 10 anak yang di survei perdesa.
“Hasil survei ini, akan diumumkan pada Januari 2025 nanti, untuk menentukan Subang itu, pada tahun 2024, kasus stuntingnya menurun atau tidak, dimana di tahun sekarang kan preevalensinya 18,7. Maka itu, kita berharap di tahun 2025, hasil yang akan diumumkan nanti itu menurun secara signifikan, dengan target di bawah 14 persen,” pungkas Maxi. (Sony)
Bukber di Roemah Kentang 1908, Menu Lezat, Parkiran Luas, Musala Nyaman
Pelatihan Katering dan Pastry, Wakil Wali Kota Bandung Dorong Jadi Pengusaha Mandiri
Jelang Idulfitri, Pengamat Sebut Ekonomi Kota Bandung Stabil, Kenaikan Harga jadi Tantangan
Pencinta Kuliner di Kota Bandung, Bisa Datang ke Ramela Resto di Grand Cordela Hotel
bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan
bank bjb Bersama Petani Mitra Binaan PT. Kelola Agro Makmur Lakukan Panen Raya Komoditi Edamame
bank bjb Raih Penghargaan Indeks Integritas Bisnis Lestari dari Transparency International Indonesia dan TEMPO
bank bjb Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan 2025, Melalui Sustainability Bond
bank bjb Tandatangani Nota Kesepahaman, Pemanfaatan Produk dan Layanan Sucofindo
PT DAHANA Akan Hadiri Pameran Konstruksi Indonesia 2024
Komisi A DPRD Kota Bandung, Mamfaatkan Regulasi JPO Bisa Hasilkan PAD
Bapenda Kabupaten Bogor Lakukan Pelayanan Pajak Online
PPKM Darurat Diperpanjang, Pemkot Berikan Relaksasi Sejumlah Kebijakan
Kolabor-Aksi Kemenparekraf dengan Sepuluh Kepala Daerah
Bupati Purwakarta Ikuti Arahan Presiden, untuk Bendung Lonjakan Kasus Covid-19
Copyright ©2017 FormasNews.com - Bersatu Membangun Bangsa