Kadisdik Jabar Wahyu Mijaya: Lingkunganmu Tentukan Masa Depanmu

KAB.BANDUNG,FORMASNEWS.COM – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Wahyu Mijaya menghadiri kegiatan Smaja University Fair (SMURF) Tahun 2024 di SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu (7/2/2024).

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, Endang Susilastuti. Selain itu juga, tak kurang ada 36 univeritas se-Bandung Raya dan Kota Bogor yang hadir, pada kegiatan tersebut.

Kadisdik Jabar mengatakan, kepada para siswa pihaknya berpesan agar mampu berada pada lingkungan yang saling mendukung. Pihaknya, meminta jangan salah pilih lingkungan terdekat. Pasalnya, bila saja lingkungan baik, kebaikan akan hadir untuk para siswa semua.

“Untuk itu, saya meberikan motivasi kepada adik – adik. Setiap semangat dan bantuan dari teman terdekat akan memberi kemudahan menuju keberhasilan. Namun, semua itu harus diawali dengan perencanaan yang matang. Setelah membuat tujuan, buatlah rencana dan lalui tahapan-tahapan yang ada,” ujarnya.

Kadisdik pun mengajak seluruh siswa yang sudah menjadi pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilu mendatang. Siapa pun pilihannya, silakan memilih. Jangan sampai golput. Suara harus disalurkan sesuai keinginan dan harapan untuk lima tahun kedepan.

“Bagi yang belum terdaftar pada data pemilih, saya menyarankan agar para siswa menghubungi sekolah untuk dibantu perekaman datanya. Jangan sampai, usia muda yang sudah berhak utuk memilih pada waktunya tidak memilih alias golput. Jangan sampai tejadi itu,” tambahnya.

Kepala SMAN 1 Majalaya, Reny Damayanti, dalam kesempatan itu pihaknya berharap, kegiatan ini mampu mendongkrak jumlah lulusan yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pasalnya, hingga saat ini lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi belum mencapai 60 persen, baru 50 persen.

“Harapan kami ada kenaikan kelulusan ke perguruan tinggi tahun ini, sehingga dalam kegiatan ini bisa dijadikan referensi informasi bagi para siswa untuk melanjutkan Pendidikan keperguruan tinggi dan bisa mencapai apa yang menjadi harapan para guru dan pendidik lainnya, yakni mencapai 60 persen,” katanya. (Rls/Red)