Anggota DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga menerima kunjungan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia dan Local Initiative for Occupational Health dan Safety Network (LION) Indonesia, di Gedung DPRD, Senin (20/11/2023)./Foto : Nuzon
BANDUNG,FORMASNEWS.COM- Anggota DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga mengajak warga Kota Bandung untuk meninggalkan penggunaan asbes. Mengingat penggunaan asbes mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Hal tersebut ia sampaikan seusai menerima Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia dan Local Initiative for Occupational Health dan Safety Network (LION) Indonesia, di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (20/11/2023) yang lalu.
“Memang penggunaan asbes di Kota Bandung sudah umum, tapi bagi yang bangunan baru mari kita tinggalkan asbes dan beralih ke bahan bangunan lain yang baik dan ramah untuk kesehatan,” ujarnya.
Menurut Awangga, asbes merupaka bahan baku berbahaya yang berdampak karsinogenik dan menyebabkan kanker. Sebab ketika terhirup partikel asbes memiliki masa inkubasi 10-15 tahun di tubuh manusia.
“Asbes sudah umum digunakan dan dianggap praktis dan ekonomis. Pengganti atau alternatifnya ada, memang secara harga lebih mahal sedikit, tapi untuk kesehatan itu jauh lebih tidak ternilai harganya,” terangnya.
Ia menambahkan, sebagai bentuk keseriusan Kota Bandung terhadap pelarangan penggunaan asbes, maka sudah ada Perda Gedung dan Bangunan tahun 2019 yang khusus mengatur tentang pelarangan penggunaan asbes tersebut.
“Kota Bandung merupakan satu-satunya kota di Indonesia, yang eksplisit melarang penggunaan asbes. Hal itu tercantum pada pasal di Perda Gedung dan Bangunan tahun 2019. Mereka (DFAT Australia dan LION Indonesia) mengapresiasi kita akan komitmen tersebut,” tuturnya.
Selain itu, penyakit yang disebabkan oleh asbes sudah memiliki kualifikasi tersendiri, yakni Asbestos. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan manusia hingga menimbulkan kanker.
Sementara itu, untuk di Kota Bandung sendiri pihaknya belum menemukan adanya laporan terkait penyakit asbestos tersebut.
“Kota Bandung belum mendengar, tapi saya pernah berdiskusi dengan dokter spesialis okupansi sudah banyak di Bandung. Dan didiagnosa ledakan asbestos itu di Indonesia pada 2023, jika menghitung mundur dari masuknya asbes ke Indonesia,” katanya. (Rio)
Pos UKK Adem Ayem Indramayu Raih Penghargaan Pos UKK Terbaik Jawa Barat pada HKN ke-61
Melalui Program TJSL, BRI Peduli Laksanakan BRINita di Griya Hijau Hidroponik
YBM BRILian Gelar Lagi Khitanan Massal Serentak di Tiga Lokasi
BRI Bersama YBM BRILian Region 9 Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Bencana di Cisolok dan Cikakak
Program Desa BRILian Salah Satu Bukti Nyata BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
BRI Renovasi SDN Kebon Kai Girang
Sambut Hari Santri 2025, BRI dan YBM BRILiaN Gelar Khitanan Massal di Jatibarang
Melalui YBM BRILiaN, BRI Salurkan Program WASH di Desa Celak
Perkuat Sinergi, BRI Sukabumi Perpanjang Kerja Sama dengan Kejari Sukabumi Tentang Penanganan Masalah Hukum
Pasar Kosambi dan Bank Sampah KB Soka Terima Bantuan Program ‘Yok Kita GAS’ dari BRI Peduli
Komisi A DPRD Kota Bandung, Mamfaatkan Regulasi JPO Bisa Hasilkan PAD
Bapenda Kabupaten Bogor Lakukan Pelayanan Pajak Online
PPKM Darurat Diperpanjang, Pemkot Berikan Relaksasi Sejumlah Kebijakan
Kolabor-Aksi Kemenparekraf dengan Sepuluh Kepala Daerah
Bupati Purwakarta Ikuti Arahan Presiden, untuk Bendung Lonjakan Kasus Covid-19
Copyright ©2017 FormasNews.com - Bersatu Membangun Bangsa