Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar, H. Sugianto Nanggolah, SH,MH, saat menerima rombongan Komisi III DPRD Garut sekaligus memimpin rapat konsultasi terkait penyelesaian masalah PT BPR Intan Jabar atau Bank Intan Jabar (BIJ)./Foto : Ist.
BANDUNG, FORMASNEWS.COM – Keberadaan sebuah Bank, pada dasarnya sebagai penyelenggara atau pengelola keuangan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Terlebih Bank Perkriditan Rakyat (BPR), adalah untuk membantu masyarakat dalam pinjam minjam bagi Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM).
Untuk kelangsungan sebuah Bank, termasuk BPR dimanapun keberadaannya harus tetap sehat. Hal itu, agar tidak terjadi kerugian berbagai pihak. Baik Pemerintah maupun masyarakat itu sendiri sebagai debitur. Jangan sampai, terjadi seperti Bank Intan Jabar (BIJ) dan BJB.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat (Jabar) H. Sugianto Nanggolah, SH,MH, pihaknya meminta pengawasan terhadap BPR di manapun berada di wilayah Provinsi Jabar agar ditingkatkan. Seperti, pada kasus yang terjadi di PT BPR Intan Jabar atau Bank Intan Jabar (BIJ) dan BJB, masalah kerap muncul karena kurangnya pengawasan.
“Untuk itu, meminta kepada pihak- pihaknya yang berwenang pentingnya pengawasan terhadap BPR, terutama bagi BPR atau BUMD sektor keuangannya yang tengah bermasalah. Kondisi ini, sangat memprihatinkan semua pihaknya terutama sebagai penyokong modal dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jabar,” ujarnya saat, di Bandung, Selasa (4/4/2023).
Dikatakannya, untuk memenuhi pengawasannya Komisi III DPRD Provinsi Jabar, sudah meminta Biro BIA Badan Usaha Milik Daerah (BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan) agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap BPR. Demikin juga, pengawasan bukan saja terhadap BIJ tapi semua BPR yang ada di Provinsi Jabar, dengan tujuan agar senua Bank sehat.
“Perlu saya diingatkan, BPR dan BUMD yang merupakan sektor keuangan di Provinsi Jabar menjadi contoh daerah lain. Namun, disayangkan karena lemahnya pengawasan muncul masalah BIJ dan BJB di Kabupaten Pangandaran. Kondisi ini, sangat memprihatinkan di tengan upaya Pemerintah Provinsi Jabar meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut Sugianto Nanggolah menyatakan, oleh karena itu kedepan pihaknya berharap ada pengawasan yang ketat terhadap BPR yang ada di Provinsi Jabar. Hal itu, terjadi seperti kasus BJB di Kabupaten Pangandaran, pegawai BJB membobol brangkas pelan-pelan sampai miliaran rupiah lebih. Agar kasus serupa tidak terjadi lagi, Komisi III DPRD Provinsi Jabar meminta pengawasan yang sangat ketat. (Rls/ADV)
PT DAHANA Akan Hadiri Pameran Konstruksi Indonesia 2024
Rapat Kerja Bersama Dinas KUKM, Komisi B Dorong Pengembangan UMKM Berkarakter Bandung
Komisi II DPRD Jabar Dorong Kesejahteraan Pelaku Pertanian
Dukung The Papandayan Jazz Fest 2024, bjb Siapkan Program Nabung dan Diskon Dapatkan Tiketnya
Bank bjb Tawarkan ORI026 Dengan Imbal Hasil Hingga 6,4%
Jaga Pelayanan Nasabah, bjb Raih Penghargaan ICustomer Service Quality Award 2024
bank bjb Raih Penghargaan, di Ajang Road to CNBC Indonesia Awards 2024
Bank bjb Masuk Katagori Perbankan Global, Berbasis di New York Amerika Serikat
Terapkan GCG & Prinsip Bisnis Keberlanjutan, bank bjb dan bank bjb Syariah Raih ARA 2023
Mau Ekspansi Usaha, Ajukan Kredit Modal Kerja Kontrak ke bjb
Komisi A DPRD Kota Bandung, Mamfaatkan Regulasi JPO Bisa Hasilkan PAD
Bapenda Kabupaten Bogor Lakukan Pelayanan Pajak Online
PPKM Darurat Diperpanjang, Pemkot Berikan Relaksasi Sejumlah Kebijakan
Kolabor-Aksi Kemenparekraf dengan Sepuluh Kepala Daerah
Bupati Purwakarta Ikuti Arahan Presiden, untuk Bendung Lonjakan Kasus Covid-19
Copyright ©2017 FormasNews.com - Bersatu Membangun Bangsa