Kadisdik dan Gubernur Jabar, Halal Bihalal Bersama ASN SMK 9 Bandung

BANDUNG,FORMASNEWS.COM- Setelah lebaran 1443 Hijriah, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi menggelar halal bihalal dengan para guru dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Disdik Jabar di SMKN 9 Bandung, Senin (9/5/2022).

Kegiatan halal – bihalal, hampir seluruh ASN di lingkungan Disdik Jabar hadir. Selain dilaksanakan secara tatap muka, juga Sebagian besar dilaksanakan secara virtual.

Kadisdik Jabar Dedi Supandi mengatakan, semua capaian dan inovasi yang dilakukan Disdik Jabar adalah upaya untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin. Menjelang hari pertama masuk sekolah, di satuan pendidikan siap melaksanakan sekolah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 %.

“Namun saya, tetap meminta dengan menerapkan Protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. Begitu juga, para siswa di setiap satuan sekolah diperbolehkan melakukan study tour, tapi harus dilakukan di internal Jabar. Selain itu juga, harus Ada izin dari Satuan tugas (Satgas) Covid-19,” ujarnya.

Dikatakan Dedi, pihaknya mengijinkan satuan pendidikan melaksanakan berbagai kegiatan. Tujuannya, adalah dalam rangka memulihkan perekonomian masyarakat yang selama Covid-19 terpuruk. Maka itu,sejalan dengan PTM 10 %, pihaknya juga meberikan kesempatan elemen Paling Penting dalam Kehidupan Manusia dengan cara peningkatan ekonomi.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam kesempatan yang sama menegaskan, pendidikan adalah elemen paling penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu, pihaknya mengingatkan pendidikan adalah elemen penting dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan harkat dan derajat manusia.

“Ada tiga tolok ukur negara maju, yakni infrastruktur/ekonomi, sumber daya manusia, dan reformasi birokrasi. Untuk itu, saya mendorong Kadisdik beserta seluruh jajarannya untuk bertanggung jawab memajukan Indonesia. Karena Disdik punya dua per tiganya, yaitu SDM dan reformasi birokrasi,” tuturnya.

Oleh karenanya pihaknya mengapresiasi capaian Disdik Jabar yang telah meraih pengelolaan BOS terbaik tingkat nasional, 35 SMK negeri menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) serta peresmian 3 kurikulum (kurikulum industri, masagi, dan pendidikan antikorupsi).

“Ini termasuk reformasi. Yang tadinya produk-produk SMK enggak jelas bagaimana menjalin manfaat, sekarang bisa dan sangat jelas,” imbuhnya.

Di era disrupsi ini, Gubernur juga mengajak seluruh Kepala sekolah untuk go digital, baik dalam proses pembelajaran maupun inovasi. Ia juga mendorong Disdik Jabar untuk membuat program pegawai terbaik di lingkungan Disdik Jabar. (Rls/.**)